Menjadi
mahasiswa merupakan impian hampir seluruh siswa yang telah lulus dari bangku
SMA sederajad. Bisa dibilang status “mahasiswa” memiliki daya pikat sendiri
bagi sebagian kalangan yang menandakan akan kemampuan akademik seseorang. Setelah
menempuh program belajar selama 12 tahun dalam pendidikan dasar dan menengah
keinginan untuk menjadi melanjutkan diri kejenjang pendidikan tinggi merupakan
dambaan, sebagian akan memilih program studi sesuai bakat dan minat, sebagian
lagi karena alasan gengsi atau ikut-ikutan. Mahasiswa berdasarkan keilmuannya
biasanya dikelompokan menjadi 3 bagian besar yaitu rumpun IPA yang meliputi ilmu
sains, matematika, teknik, rekayasa, dan informatika. Rumpun IPS seperti sosial,
politik, budaya, dan seni. Lalu ada Bahasa yang lebih condong dalam ranah IPS seperti
sastra dan literatur, akan tetapi dari ketiga ranah yang ditawarkan ada
sebagian yang berpendapat bahwa ada kelompok yang bisa membawahi seluruh keilmuan
yang ditawarkan yaitu kelompok/ rumpun pendidikan.
Rumpun
pendidikan meliputi berbagai ranah yang dispesialisasikan kedalam berbagai
kelompok ilmu seperi IPA, IPS, dan Bahasa. Dalam perkembangannya ranah ilmu
pendidikan saling bersinggungan dan tidak berdiri sendiri ini dikarenakan
hubungan yang terjad selama belajar ilmu pendidikan tidak sebatas pada
pencapaian ilmu yang dimiliki tetapi juga cara berhubungan dengan individu
maupun kelompok/ masyarakat. perkembangan perguruan tinggi program ilmu
pendidikan di Indonesia berkembang dalam universitas eks IKIP (institute
keguruan dan ilmu pendidikan) yang sekarang berubah nama menjadi universitas
seperti Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri padang, Universitas Negeri
Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Semarang, Universitas
Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas
Negeri Makassar, Universitas pendidikan Ganesha, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas
Negeri manado.
Berikut
merupakan beberapa tips saat menjadi mahasiswa jurusan Pendidikan
1. Mulai
Sadar dan Peduli
Umumnya mahasiswa
Pendidikan yang saya temui adalah mereka yang kurang mengerti kenapa memilih
program pendidikan. Ada yang alasan ikut, karena orang tua, atau karena tidak
ditrima dijurusan yang lain. Dalam hal ini mahasiswa harus mulai sadar bahwa
pilihan adalah sebuah tanggung jawab diri artinya mau tidak mau mahasiswa yang
bersangutan harus berupaya menjadi figur seorang pendidik bahwa dirinya kini
menjadi panutan dan teladan muridnya kelak dikemudian hari.
2. Belajar
dengan sungguh-sungguh sesuai keilmuannya
Ada yang stigma yang
berkembang bahwa mahasiswa jurusan kependidikan cenderung dangkal keilmuan
dasarnya dibanding yang murni. Penjelasannya mahasiswa yang berada dalam prodi
pendidikan matematika dengan prodi matematika akan ada pandangan bahwa yang
berada diprodi matematika (murni) lebih pintar dibanding pendidikan matematika
(kependidikan). Hal ini jelas pendapat yang salah ini dikarenakan spesialisasi
matematika murni dikelompokan kedalam kelas yang khusus sedang pendidikan matematika
mempelajari secara keseluruhan ditambah dengan metode mengajar, kurikulum dan
ilmu pendidikan. Jadi jika kita kuliah dijurusan matematika akan ada kluster
minor spesialisasi seperti matematika ekonomi, statistik dsb. Sedangkan jika
dijurusan pendidikan matematika akan mempelajari matematika dan ilmu pendidikan
sehingga ketika kita belajar dijurusan kependidikan maka penguasaan kompetensi akademik
harus digali lebih dalam dan juga mempelajari ilmu pendidikan sebagai bekal
mengajar.
No comments:
Post a Comment