Hari ini telah saya
tuntaskan kewajiban saya dalam melaksanakan rangkaian kegiatan tes kesehatan di
Lab Pramita Jogja. Hingga saya memutuskan untuk minta ijin pulang lebih awal, pilihan transportasi yang
saya gunakan tertuju pada bus Trans Jogja. Bus yang lebih mirip Trans Semarang
untuk Koridor 2 dan 4. Dengan diantar kawan baru Firdaus, saya minta berhenti di halte dekat Bundaran UGM.
Awalnya saya merasa yah
seperti layaknya bus Trans Semarang tetapi ketika transit di salah satu halte
dekat ring road penumpang menjadi penuh dan keadaan menjadi sesak. Ada kejadian
yang menurutku unik. Yah ada dua orang turis yang ada didalam trans awalnya
saya mengira mereka warga jogja tapi setelah mereka saling bertanya dengan
bahasa mandarin saya baru tahu bahwa mereka turis dari cina. Saya baru sadar bahwa
Jogja adalah salah satu kota pariwisata di Indonesia.
Kedua turis ini dari
yang saya amati adalah ibu dan anak. Mereka tampak kepanasan dengan AC bus
Trans yang kurang dingin untuk ukuran turis wilayah sub tropis dan dengan
bawaan mereka yang cukup banyak. Sesekali saya melihat ibu ini mengeluarkan
botol minum dan peta kecil sambil berpegangan alat yang mengantung di antara
jejalan manusia. Saya mempersilahkan duduk karena saya tidak terlalu lelah jika
berdiri.. “Please Sit Down…”, si anak
(15) langsung saja duduk dan tetap merasa tidak nyaman dengan kondisi bus. Sepanjang
perjalanan menuju jombor si ibu cina ini
selalu mengamati peta,membaca petunjuk dan melihat lingkungan sekitar dengan
penuh perhatian dan ketertarikan.
Sesampainya di Jombor
kami turun,ingin rasanya saya membantu mereka untuk memberikan informasi apakah
mereka ingin ketempat wisata monumen jogja kembali ataukah Candi Borobudur di Magelang
tapi karena sedari tadi saya perhatikan
turis ini selalu berbica dengan bahasa mandari saya terlalu cepat membuat
kesimpulan kalau mereka bukan penguna bahasa inggris , dan benar ketika sampai
di Jombor banyak agen travel dan calo
tiket menawarkan jasa trip to borobudur tetapi ibu ini tidak merespon dan si
anak hanya menunjuk nunjuk taksi yang berbaris rapi di luar terminal Jombor.lalu
ibu ini mengandeng si anak dan langsung naik bus ekonomi ke arah borobudur. Saya
rada tidak habis pikir kenapa naik bus ekonomi? Saya saja yang kearah semarang
naik bus Patas AC, kenapa tidak naik taksi saja? atau travel agent saja?
Jawabannya sedari tadi
saya memperhatikan ibu ini, beliau ingin mengajarkan kepada anaknya arti sebuah
perjalanan agar tidak takut dan percaya pada setiap langkah yang diambil. Dalam
bahasa yang lebih lugas ayo jangan mengeluh…kita harus terus melakukan
perjalanan.
No comments:
Post a Comment